ADSENSE HERE!
Titik-titik panas sudah mulai terpantau sejak awal tahun 2015, tetapi
sejak awal bulan Juli 2015, titik-titik panas yang terpantau satelite NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration)
semakin banyak di Wilayah Sumatera dan Wilayah Kalimantan, ini
mengindikasikan bahwa sebentar lagi prahara asap akan semakin meluas
dari sekarang, anda yang belum terkena selimut asap dapat mempersiapkan
diri dan keluarga jika kabut asap mulai datang menyelimuti.

Berbagai
upaya sudah dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi bencana asap
setiap tahunnya, tetapi karena lingkungan daerah tropis seperti wilayah
indonesia, penanganan tersebut menjadi tidak mudah, apalagi bencana
kabut asap itu dikarenakan ada pembakaran lahan (disengaja/tidak
disengaja) di musim kemarau.
Masing-masing pemerintah daerahpun,
dengan karakteristiknya masing-masing telah mengupayakan penanggulangan
tersebut, sebut saja Pemda Sumatera Selatan telah mencanangkan Bebas
Kabut Asap (Zero Kabut Asap) yang dideklarasikan oleh Gubernur Alex
Noerdin dalam pertemuan dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Siti Nurbaya dan jajarannya di Palembang pada 13 Januari 2015. [1]
Sementara
itu Pemda Propinsi Kalimantan Tengah melalui Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Tengah sedang menyiapkan penetapan
serta pelaksanaan status Siaga Darurat bencana kebakaran hutan dan lahan
gambut. [2]
Penaburan
garam untuk menciptakan hujanpun sudah dilakukan oleh Pemda Riau,
walaupun sampai dengan hari ini masih belum menunjukan hasil yang
memuaskan. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemda-pemda tersebut
semata-mata bertujuan ingin menciptakan lingkungan yang sehat,
lingkungan yang bebas asap dan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.[3]
Kenyataan
dilapangan, sampai sejauh ini upaya-upaya tersebut belum menunjukan
hasil yang diharapkan, ini dikarenakan upaya tersebut dilakukan hanya
sporadis dan dilakukan setelah dan menjelang kemarau saja. Tidak
terdengar adanya upaya edukasi terhadap masyarakat sekitar yang memang
memiliki kebiasaan secara turun menurun jika membuka lahan selalu dengan
cara dibakar.
Hal ini ditambah lagi dengan kesadaran
perusahaan-perusahaan yang ada dilokasi yang rawan kebakaran cenderung
rendah, hanya diperhatikan jika titik api sudah membesar dan aparat
mendatangi lokasi kebakaran. Khusus untuk perusahaan-perusahaan
tersebut biasanya berbenturan dengan masyarakat sekitar, masyarakat yang
melakukan pembakaran, perusahaan yang terkena imbasnya. Namun
demikian, pendekatan dan sosialisasi yang dilakukan oleh perusahaan
memberikan dampak yang sangat besar terhadap kesadaran masyarakat
sekitar.
Dalam kondisi ini, rasanya tidak lagi tepat jika saling
menyalahkan dan saling lempar tanggung jawab antara lembaga-lembaga
yang berkompeten, tetapi sudah saatnya saling bersinergi untuk mencari
jalan keluar terbaik yang bisa dilakukan untuk menanggulangi bencana
asap yang rutin datang setiap tahun. Agak mengherankan, bencana yang
sudah bisa diprediksi terjadi setiap tahun, penganggulangannya masih
sporadis, terkesan seadaanya dan tidak terkoordinasikan dengan baik.
Melihat
perkembangan hari-hari terakhir, bukan tidak mungkin, kita akan terkena
dampak kabut asap, untuk mengurangi dampak negatif yang timbulkan,
lakukan beberapa langkah sederhana berikut ini :
- Hindari atau kurangi aktivitas di luar rumah, khususnya penderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan, mintalah nasihat kepada dokter untuk perlindungan tambahan sesuai kondisi. Segera berobat ke dokter atau sarana pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami kesulitan bernapas atau gangguan kesehatan lainnya.
- Gunakan masker, jika harus keluar rumah karena keperluan mendesak, selalu gunakan masker.
- Minum, perbanyak minum air putih dan lakukan sesering mungkin
- Laksanan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Seperti makan bergizi, jangan merokok, stirahat yang cukup dan lain-lain, seharusnya ini tidak hanya dilakukan pada saat terjadi kabut asap, tetapi sudah menjadi bagian dari pola hidup sehari-hari.
- Beri perlindungan maksimal terhadap penampungan air minum dan makanan, karena bisa saja asap yang datang menyelimuti membawa benih-benih penyakit berbahaya.
- Cuci dengan bersih, jangan lupa selalu cuci buah-buahan sebelum dikonsumsi, dan bahan makanan dan minuman yang diperlu dimasak, harus dimasak dengan baik dan matang dengan sempurna.
Ini hanya upaya kecil yang bisa kita
lakukan untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga, alangkah lebih baik
jika kita bisa melibatkan diri membantu pemerintah memadamkan api yang
menimbulkan asap tersebut. Walaupun kita tidak terlibat dalam upaya
memadamkan api, tetapi marilah kita menjadi warga yang tidak terlibat
dalam menciptakan asap (api).
Sumber : print.kompas.com [3], viva.news,com,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.