ADSENSE HERE!

ILUSTRASI: FOTO: Yahoo Health
Penyakit jantug adalah salah satu penyakit yang paling menakutkan bagi siapa saja. Karena penyakit jantung di Indonesia sendiri masih masih minim dalam penyembuhannya dan penanganan secara medis. Sehingga para ahli memberikan informasi terkait penyakit jantung yang mencoba menghubungkan olahraga dengan penyakit jatung.
Tidak aktif
biasanya terkait dengan masalah jantung seperti serangan jantung dan
stroke dan olahraga bisa membantu menurunkan risiko seperti tekanan
darah tinggi dan penyempitan pembuluh darah yang terkait dengan serangan
jantung.
Tapi ketika menyangkut pada jenis lain
dari kondisi jantung dan gagal jantung maka efek dari aktivitas fisik
ini tidak jelas. Jika penyakit jantung koroner bisa ditelusuri ke
masalah fisik seperti penyumbatan pembuluh darah atau tekanan yang
berlebihan dari memompa darah ke seluruh tubuh maka gagal jantung lain
lagi.
Pada gagal jantung, jantung secara
bertahap kehilangan kemampuan untuk secara efektif memompa darah yang
kaya oksigen ke seluruh tubuh dan tidak bisa bersaing dalam hal memasok
otot dan sel-sel untuk berfungsi dengan baik.
Dalam studi terbaru, Jarett Berry,
profesor kedokteran dan ilmu klinis di University of Texas Southwestern
Medical Center dan rekan-rekannya mempelajari bagaimana olahraga bisa
memengaruhi risiko gagal jantung. Mereka melaporkan penelitian ini dalam
jurnal Circulation pada berapa banyak aktivitas fisik yang dibutuhkan
untuk secara efektif menurunkan resiko gagal jantung.
Berry dan timnya menganalisis tanggapan
dari 12 studi yang melibatkan 370.460 orang dewasa yang ditanya tentang
kebiasaan olahraga mereka dan diikuti selama 13 tahun.
Berry menemukan bahwa mereka yang paling
aktif secara fisik menunjukkan risiko 30 persen lebih rendah memiliki
gagal jantung dibandingkan mereka yang berolahraga sedikit. Orang-orang
ini melakukan kegiatan lebih dari apa yang pemerintah saat ini
rekomendasikan yakni 150 menit aktivitas fisik moderat setiap minggu.
Bahkan mereka yang melakukan aktivitas
olahraga dua kali lipat dari yang direkomendasikan mampu menurunkan
risiko gagal jantung sebesar 19 persen.
“Melakukan aktivitas berlebih dalam
olahraga sebenarnya bisa mencegah gagal jantung,” kata Berry, seperti
dilansir laman Health, Selasa (20/10).
Tekanan darah tinggi dan obesitas adalah
penyebab utama dari kedua serangan jantung dan gagal jantung. Tapi
sementara serangan jantung bisa ditelusuri ke penghalang tertentu di
pembuluh jantung maka gagal jantung bisa muncul dalam bentuk sesak
napas, gagal ginjal atau pembengkakan pada kaki.(fny/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.